Langit Retak dan Apa yang Terjadi
Jika Langit Retak, Apa yang Terjadi ? — Setelah subuhan, biasanya saya membaca selembar dua lembar kitab Al-Quran.
Hari ini saya mengaji surat Qaf dan menemukan ayat yang menarik hati saya, yaitu soal kesempurnaan penciptaan langit. Ini bunyinya:
Hal itu membuat saya bertanya-tanya, jika langit retak, apa yang terjadi?
Di kitab Al-Quran yang saya baca tidak terdapat tafsir tentang ayat itu. Sehingga kemudian saya bertanya kepada google dengan mengetik kata kunci if the sky cracks dengan harapan ada kajian sains modern jika langit retak.
Namun, ternyata google lebih menyajikan grup musik rock Crack The Sky.
Saya kemudian cari edisi bahasa Indonesia dan menemukan insight atau wawasan.
Inilah yang terjadi jika langit retak:
Tafsir Ringkas Kemenag tentang Al Mulk ayat 3:
Kuasa Allah menciptakan hidup dan mati dikaitkan dengan kuasa-Nya menciptakan alam raya. Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis sangat serasi dan harmonis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang aib atau tidak sempurna, pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih Tuhan yang rahmat-Nya mencakup seluruh wujud, baik pada ciptaan-Nya yang kecil maupun yang besar. Maka lihatlah sekali lagi dan berulang-ulang disertai dengan berpikir yang keras, maka adakah kamu lihat atau menemukan padanya sesuatu yang cacat atau retak?
2. Langit retak tanda kiamat datang
Retak menurut KBBI adalah cacat, cela.
Ayat-ayat Al-Quran di atas (Qaf:6 dan Al Mulk:3-4) menandaskan bahwa tak ada keretakan di langit ciptaan Allah. Artinya, langit tidak ada cacat dan tidak ada celanya. Mulus, sempurna.
KBBI juga mengartikan retak sebagai tanda hendak pecah. Tesaurus mengartikan retak sebagai berantakan, cerai-berai, pecah.
Dengan demikian, retak adalah sesuatu yang mengerikan jika terjadi di langit. Langit yang retak tandanya langit pecah, berantakan, tercerai-berai. Dan itu terjadi saat kiamat tiba.
Al-Quran juga menyebut kata “langit terbelah” untuk menunjukkan kedatangan kiamat. Jadi langit yang retak, pecah, terbelah, merupakan suatu hal yang mahadahsyat menakutkannya.
Langit terbelah sebagai tanda kiamat tercantum dalam Surat Al Muzzammil yang menjelaskan bahwa orang kafir yang tidak percaya hari kiamat. Padahal kiamat sungguh hebat, anak muda saja mendadak beruban saking mengerikannya (ayat 17). Dan langit terbelah (ayat 18).
Tafsir Kemenag: Sedemikian dahsyatnya langit yang begitu kokoh menjadi terbelah dan berantakan pada hari itu. Janji Allah pasti terlaksana karena Allah tidak akan pernah mengingkari janji-Nya.
3. Langit retak, terbelah, warnanya merah
Masih banyak ayat-ayat yang menjelaskan soal langit pada hari kiamat. Setelah terbelah, langit berwarna merah membara.
"Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. (QS Ar-Rahman ayat 37).
Kemenag memberikan tafsir yang cukup panjang tentang ayat ini, berikut petikannya:
Ayat ini menerangkan bahwa apabila datang hari Kiamat, terbelahlah langit dan warnanya menjadi merah mawar seperti kilapan minyak. Maka rusaklah peraturan-peraturan alam dan bertebaranlah bintang-bintang serta segala apa-apa yang ada di langit, pindah dari tempatnya karena dahsyatnya hari itu.
Dalam ayat-ayat lain Allah berfirman: Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan. (al-Infithar/82: 1-2)
Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya patuh. (al-Insyiqaq/84: 1-2).
Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh. (al-haqqah/69: 16) .
4. Langit hampir pecah karena kalimat tercela
Tak hanya karena kiamat, langit juga disebut hampir pecah karena pernyataan mungkar bahwa Allah memiliki anak seperti kata orang kafir. Hal itu diungkapkan dalam Surah Maryam 88-92:
Dan mereka berkata, “(Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak.”
Sungguh, kamu telah membawa sesuatu yang sangat mungkar,
hampir saja langit pecah, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, (karena ucapan itu),
karena mereka menganggap (Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak.
Dan tidak mungkin bagi (Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak. (QS Maryam: 88-92)
Atas ayat “hampir saja langit pecah, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, (karena ucapan itu),”, Kemenag memberikan tafsir:
Bila bumi, langit dan gunung-gunung dapat mendengar dan memahami ucapan orang-orang kafir itu, meskipun ia tidak diberi akal dan pikiran oleh Allah, maka langit, bumi dan gunung-gunung yang besar itu akan terguncang dengan dahsyatnya karena terkejut dan mungkin akan menjadi hancur lebur, karena tidak dapat menerima ucapan yang sangat berat tanggung jawabnya, dan sangat menghina serta merendahkan martabat Penciptanya.
Untunglah bumi langit dan gunung-gunung itu tidak dapat mendengar apalagi memahami ucapan orang-orang kafir yang sangat keliru itu.
5.Penasaran Terjawab
Demikianlah, penasaran saya terjawab. Bahwa langit diciptakan sempurna, tidak ada keretakan. Jika ada yang bilang langit retak, berarti kelemahan ada pada matanya saat melihat langit.
Langit nanti memang akan retak, maka saat itu kiamat telah datang. Retak, pecah, berwarna merah membara, menjadi lemah, tidak lagi berdiri kokoh menjulang seperti sekarang.
Mari kita berlindung kepada Allah SWT dari dahsyatnya hari akhir. Aamiin YRA.
Komentar
Posting Komentar